Setiafakta.com - Indonesia kembali menorehkan capaian penting di bidang industri pertahanan. Kapal perang terbaru TNI Angkatan Laut, KRI Balaputradewa-322, yang diproduksi oleh PT PAL Indonesia, menunjukkan tingkat presisi dan kualitas tinggi yang menegaskan kemajuan kemandirian alutsista nasional.
Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto menyebut KRI Balaputradewa-322 sebagai bukti nyata bahwa industri pertahanan dalam negeri telah mampu menghasilkan alutsista strategis berkelas dunia.
“Ini menjadi bukti bahwa kemandirian industri pertahanan nasional sudah mulai tercapai,” ujar Donny saat kegiatan Shipnaming & Launching KRI Balaputradewa-322 di Dermaga Semenanjung Barat PT PAL Indonesia, Kamis malam.
Donny menjelaskan, kapal dengan panjang sekitar 140 meter tersebut telah memenuhi seluruh persyaratan teknis sebelum diluncurkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan tingkat kesalahan yang sangat kecil, bahkan jauh di bawah standar yang ditetapkan.
Baca Juga: Sembilan Merek Global Siap Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia
“Dari panjang kapal sekitar 140 meter, penyimpangannya hanya sekitar 11 milimeter. Ini menunjukkan tingkat presisi yang sangat tinggi,” ungkapnya.
Tak hanya presisi dimensi, seluruh proses pengelasan kapal juga dinyatakan memenuhi standar keselamatan dan kekedapan. Kapal ini pun telah lulus uji stabilitas, memastikan posisi kapal tetap lurus dan tidak mengalami kemiringan.
Menurut Donny, capaian tersebut mencerminkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia dalam membangun alutsista modern dengan kualitas tinggi.
“Saya sangat mengapresiasi Direktur Utama dan seluruh karyawan PT PAL yang telah bekerja dengan sangat luar biasa,” ucapnya.
Keberhasilan pembangunan KRI Balaputradewa-322 juga memperkuat posisi Defend ID, holding industri pertahanan nasional, yang kini masuk 100 besar industri pertahanan dunia berdasarkan pendapatan. Pada 2024, Defend ID berada di peringkat ke-96 dunia, dan pemerintah optimistis dapat menembus 50 besar global dalam beberapa tahun ke depan.
“Kementerian Pertahanan menyampaikan terima kasih atas nama Menteri Pertahanan kepada PT PAL dan seluruh karyawan atas capaian yang membanggakan ini,” kata Donny.
Sementara itu, Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menjelaskan bahwa proses penamaan dan peluncuran dilakukan pada malam hari karena mempertimbangkan ukuran kapal yang sangat besar serta faktor teknis lainnya.
“Kapal frigate merah putih ini memiliki panjang 140 meter dan menjadi kapal terbesar kedua setelah KRI Brawijaya,” ujarnya.
Meski sedikit lebih pendek dari KRI Brawijaya yang memiliki panjang 143 meter, KRI Balaputradewa-322 dibekali konfigurasi persenjataan yang lebih maju, bahkan mendekati kelas kapal destroyer. Kapal ini dilengkapi sistem peluncur vertikal hingga 64 sel, yang akan secara signifikan memperkuat daya tempur TNI Angkatan Laut.