Joko Anwar Garap Film Baru Ghost in the Cell Di Tengah Penghargaan dari Prancis

photo author
- Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:00 WIB
Joko Anwar. Foto: Istimewa
Joko Anwar. Foto: Istimewa

SETIAFAKTA.COM – Sutradara dan penulis skenario Joko Anwar tengah menyiapkan film terbarunya berjudul “Ghost in the Cell”, sebuah horor-komedi yang dijadwalkan tayang pada 2026. Proyek ini menjadi karya ke-12 dalam kariernya sekaligus menandai fase baru bagi Joko, terutama setelah ia baru saja menerima tanda kehormatan Chevalier (Knight) of the Ordre des Arts et des Lettres dari Pemerintah Prancis.

Penghargaan tersebut disematkan langsung oleh Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, dalam upacara di Paris, Kamis malam (11/12) waktu setempat. Gelar itu diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi Joko Anwar dalam memperkaya dunia sinema, baik di Indonesia maupun kancah internasional.

Film Baru: Horor-Komedinya Paling Ambisius

“Ghost in the Cell” mengambil latar di sebuah penjara yang digunakan sebagai metafora untuk membicarakan kerusakan lingkungan, kekuasaan, dan tanggung jawab moral. Dengan pendekatan genre yang khas, Joko menyelipkan isu-isu tersebut sambil tetap menghadirkan hiburan.

Baca Juga: Menang 3-1 tapi Tetap Tersingkir, Perjuangan Garuda Muda Bikin Haru!

“Ghost in the Cell adalah bagian dari percakapan yang sama yang sejak dulu ingin saya bangun lewat film-film saya, menggunakan genre untuk menghibur, tetapi juga untuk mengajak penonton berpikir tentang dunia tempat kita hidup,” ujar Joko.

Film ini juga melibatkan sejumlah aktor ternama, termasuk Lukman Sardi yang harus mencukur habis rambut wajahnya demi peran yang ia mainkan.

Pengakuan Global di Tengah Proses Kreatif

Penghargaan Chevalier de l’Ordre des Arts et des Lettres menjadi momentum penting dalam perjalanan Joko, yang selama 20 tahun terakhir telah membuktikan kapasitas artistik dan komersialnya lewat film-film yang diputar di festival bergengsi hingga box office internasional.

Dalam pidato penerimaannya, Joko menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Prancis serta refleksi atas proses kreatifnya.

“Melalui cerita-cerita dalam horor, thriller, atau komedi, saya berusaha membicarakan hal-hal yang sering sulit diungkapkan secara langsung—tentang ketidakadilan, tentang kekuasaan, tentang manusia dan lingkungan tempat ia berpijak,” katanya.

Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati memuji cara Joko memanfaatkan genre sebagai pintu masuk yang mudah diakses penonton namun tetap sarat muatan sosial. Ia menilai pendekatan itu telah memperkaya dialog sinema dunia.

Satu Langkah Baru di Level Internasional

Dengan gelar ksatria tersebut, Joko kini berada dalam daftar tokoh seni dunia yang pernah menerima penghargaan serupa, seperti Martin Scorsese, Tim Burton, Pedro Almodóvar, Meryl Streep, hingga Hayao Miyazaki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: R. Wiranto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bikin Ketawa Sekaligus Nyesek, Film Suka Duka Tawa

Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Film Bapakmu Kiper Angkat Dunia Tarkam ke Layar Lebar

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:00 WIB
X