Setiafakta.com - Mantan gelandang Manchester United Paul Pogba diduga dinyatakan positif menggunakan testosteron, menurut beberapa laporan di Italia.
Sang pemain, Juventus, Serie A, atau Federasi Sepak Bola Italia belum mengonfirmasi kabar tersebut atau memberikan pernyataan apa pun.
Gelandang Juventus tersebut dikatakan mengalami peningkatan kadar hormon dalam pemeriksaan acak yang dilakukan setelah pertandingan pembuka Serie A klub Italia itu dengan Udinese yang berlangsung pada 20 Agustus, menurut kantor berita ANSA.
Pogba, yang memenangkan Piala Dunia bersama Prancis pada tahun 2018, tetap berada di bangku cadangan sepanjang pertandingan tetapi muncul sebagai pemain pengganti dalam pertandingan berikutnya melawan Bologna dan Empoli. Tidak jelas lembaga mana yang melakukan tes tersebut.
Sportmediaset mengklaim bahwa jika terbukti bersalah, Pogba dapat dibawa ke Pengadilan Anti-Doping Nasional dan menghadapi larangan melakukan semua aktivitas sepak bola hingga dua tahun, yang dapat diperpanjang hingga empat tahun jika terbukti sang pemain melakukannya dengan sengaja.
Juventus selanjutnya akan bermain pada hari Sabtu dalam kick-off pukul 14.00 vs Lazio dengan masuknya pemain Prancis itu sekarang belum jelas berdasarkan laporan yang ada.
Pogba sering mengalami cedera saat kembali ke Juventus. Dia hanya bermain 10 kali musim lalu di tengah empat kemunduran signifikan yang melibatkan lutut, pangkal paha, dan hamstring. Akibatnya, dia melewatkan Piala Dunia 2022.
Pogba meninggalkan United pada tahun 2022 menyusul rekor kepindahan senilai £89 juta dari Juventus pada tahun 2016. Dia membuat 233 penampilan dan mencetak 39 gol serta mencatatkan 51 assist pada waktu itu, memenangkan Liga Europa dan Piala Liga.
Artikel Terkait
Coco Gauff Kalahkan Peringkat 1 Dunia Sabalenka, Menangkan Grand Slam Pertama
Belanda dan Denmark Raih Kemenangan Berarti di Kualifikasi Eropa
Tanpa Ronaldo, Portugal Mempermalukan Luxembourg 9-0
Arema Berbenah Dengan Mendatangkan Tim Pelatih Asal Portugal dan Pindah Lapangan
Italia Berpeluang Kalahkan Ukraina untuk Naikkan Peluang ke Kualifikasi Eropa