Setiafakta.com - Hal ini ditunjukan dengan kunjungan politisi Nasdem ke Sekretariat Bersama Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Menteng, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Kunjungan ini dinilai menjadi sinyal Nasdem akan berlabuh ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang beranggotan Gerindra dan PKB.
Gerindra dan PKB telah menjadikan Prabowo Subianto sebagai satu-satunya bacapres dengan label "harga mati".
Koalisi Perubahan yang berisi Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berada di ambang perpecahan.
Baca Juga: Kisah Penjaga Pintu Kereta Cegah Tabrakan Fatal di Mojokerto
Terlebih, Koalisi Perubahan hingga kini masih tarik ulur mengenai sosok bakal calon wakil presiden pendamping Anies.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menegaskan perbedaan koalisi tak membuat hubungan Nasdem dengan Gerindra dan PKB menjadi bermusuhan.
"Kita berbeda, bukan berarti kita bermusuhan," ujar Ali usai pertemuan di Sekber Gerindra dan PKB, Kamis 26 Januari 2022.
Sejauh ini Nasdem memastikan posisinya tetap bersama Demokrat dan PKS. Akan tetapi, Ali juga menyiratkan kemungkinan Nasdem menjajal koalisi lain, sembari mengklaim komunikasi politik bersama Demokrat dan PKS tak berhenti di tengah jalan.
Baca Juga: Hasil Indonesia Master, Jojo Menang, Ginting Terhenti, Ini Hasil Laga Lainnya
"Tetapi, sekali lagi bahwa politik itu sangat dinamis," ucapnya.
Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, peluang Nasdem untuk hijrah ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya masih terbuka lebar.
Apalagi, Gerindra dan PKB juga terus berupaya mencari kekuatan tambahan dengan kehadiran partai lain dalam koalisi ini.
Artikel Terkait
Kritik AHY Soal Utang Negara yang Bengkak, Apa Jawaban Pemerintah?
Pemerintah Arab Menurunkan Biaya Haji, Mengapa Indonesia Justru Naik?
Polisi Diminta Usut Pelempar Ular Kobra Jelang Kunjungan Anies di Tangerang
Demokrat Persilakan Anies Pilih Calon Wakil Presiden