Mengapa Biksu Berjalan Kaki dari Thailand ke Borobudur, Rencananya Menginap di Rumah Habib Lutfhi bin Yahya

Setiafakta.com - Puluhan bhante atau  biksu berjalan ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah dari Thailand. Mengapa mereka melaksanakan perjalanan begitu jauh melintasi tiga negara, Thailand, Malaysia, dan Singapura untuk menuju Indonesia?

Acara ini adalah International Thundong yang diikuti 32 biksu yang berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Nantinya mereka tiba di Borobudur untuk Waisak, tanggal 2 Juni mendatang.

Liaison officer International Thundong Ki Onto Jumat (12/5/2023) mengatakan mereka mayoritas dari Thailand, dua orang dari Malaysia, dua dari Singapura, dan dua orang lagi dari kita dari Indonesia.

 Thundong merupakan sebuah ritual keagamaan yang mengharuskan para biksu tersebut berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain.

 Baca Juga: Arsenal Menyerah, Man City Akan Juara dengan Satu Kali Kemenangan Lagi

" Kebetulan untuk tahun ini 2567 BE, kebetulan rutenya dari Thailand menuju Borobudur, Indonesia dan berwaisak di sana," kata Onto.

Ritual Thundong kali ini merupakan yang pertama dilaksanakan di Indonesia.

"Ini termasuk Thundong yang terbesar dari 4 negara tadi, dan kita dapat penghargaan juga dari (MURI) Museum Rekor Indonesia," ujar dia.

Para biksu itu berjalan kaki di sebuah vihara di Provinsi Nakhon Sri Thammarat, Thailand, mulai 25 Maret 2023 berjalan kaki ke Malaysia. Dari Thailand ke Malaysia sampai ke perbatasan Singapura mereka jalan kaki juga.

Kemudian mereka menyeberang dengan kapal laut, lalu kembali berjalan kaki menuju perbatasan Singapura-Indonesia, lalu dilanjutkan berjalan kaki di Batam. Setelah di Batam para biksu diterbangkan dengan pesawat menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Juga: Waspada Tawaran Pinjol Ilegal, Jangan Pakai Wifi Umum untuk Transaksi Keuangan

Para biksu kembali start berjalan kaki mulai dari Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 9 Mei 2023, dan pada akhir pekan lalu tiba di Karawang.

Dalam setiap persinggahan para biksu sendiri beristirahat di sebuah vihara pilihan yang dianggap sakral dan istimewa bagi kaum Budhisme.