Setiafakta.com - Pengamat komunikasi dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Serpong Ambang Priyonggo mengemukakan
Hasil survei Politika Research and Consulting (PRC) selepas Anies Baswedan menggandeng Muhaimin menyebabkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas Anies meningkat signifikan di bulan September 2023 pasca deklarasi pasangan Anies-Muhaimin.
Elektabilitas naik dari posisi April 2023 yang 14 persen menjadi 18,3 persen pada September 2023.
"Kunci di Jawa Timur kan memang lewat nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU). Dalam konteks ini, peran Gus Muhaimin memang pas, karena Cak Imin sebagai trah pendiri NU KH. Bisri Syansuri dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memang diakui atau tidak merupakan representasi politiknya kalangan nahdliyin, khususnya di Jawa Timur," ujar Ambang dalam keterangan tertulis, Minggu (17/9/2023).
"Faktanya, PKB itu adalah suara nahdliyin, sehingga besar potensi bagi Anies dan Muhaimin untuk dapat meraup suara nahdliyin," terang doktor Ilmu Komunikasi dari University of Malaya, Malaysia itu.
Baca Juga: Apri dan Fadia Menjuarai Hongkong Terbuka, Gelar Perdana Tahun Ini
Elektabilitas Prabowo dan Ganjar di Jawa Timur turun pasca-deklarasi pasangan Anies dan Gus Muhaimin (AMIN) di Jatim. Menurut Ambang, hal ini tidak bisa dilepaskan dari faktor PKB dan Cak Imin.
Ambang mengungkapkan Cak Imin menjadi penentu. Sebab sejak awal sosoknya sudah didukung dan digadang-gadang para kiai dan pondok pesantren besar di Jawa Timur untuk berkontestasi di pilpres 2024, bahkan jauh sebelum berpasangan dengan Anies.
"Banyak kiai dan pondok pesantren di Jawa Timur mendukung Muhaimin sejak awal. Dan di nahdliyin itu, fenomena patron klien, sangat kental. Para santri akan patuh kepada kiai panutannya, samina wa athona. Apalagi Anies juga sudah berkeliling ke pondok pesantren dan sowan ke kiai di seluruh Jawa Timur dan diterima dengan baik," tandasnya.
Dalam survei ini elektabilitas Prabowo Subianto merosot dari 40,5 persen per April 2023 menjadi tinggal 32,3 persen (September 2023). Penurunan yang sama terjadi pada Ganjar Pranowo, dari 40,8 persen (April 2023) menjadi 40,4 persen (September 2023).
Adapun survei ini diikuti oleh total 1.200 orang responden dengan response rate 100%. Sementara margin of error dari survei sebesar 2,7 persen.
Responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab naik dari 4,8 persen menjadi 9 persen.
Baca Juga: Peter Schmeichel dan Eriksen Kecewa dengan Kekalahan MU atas Brighton
Hasil riset lain
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membuat simulasi tiga pasangan capres dan cawapres pada 5 September 2023. Dengan kata lain, ini adalah salah satu lembaga yang paling awal menangkap elektabilitas Anies-Cak Imin.
Artikel Terkait
Anies dan Muhaimin Gerak Cepat Termasuk Segera Ketemu PKS
NU Grobogan Bisa Paham Mengapa Muhaimin Iskandar Dipasangkan dengan Anies Baswedan
PKS Akhirnya Dukung Anies Cak Imin, Ada 7 Poin Pernyataan Penting
Sudirman Said Tegaskan Anies Juga Akan Lanjutkan Program Jokowi
Tamu Istimewa Anies, Para Pendeta Sampaikan Masukan Tentang Banyak Hal