Setiafakta.com - Sejauh ini 162 orang meninggal yang tersebar di beberapa kecamatan akibat gempa M 5,6 di Cianjur, Jawa Barat.
BMKG mencatat ada 25 kali gempa susulan usai gempa dengan magnitudo 5,6 terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers mengatakan gempa itu terjadi akibat patahan geser.
Baca Juga: Lirik Lagu Bertahan Atau Pergi dari Raisa
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan, gempa Cianjur merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.
Sesar Cimandiri memanjang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, hingga ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, hingga Kabupaten Subang.
"gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (21/11/2022
Baca Juga: Mengapa Gempa Cianjur Bisa Memakan Korban Ratusan Orang Meninggal?
Sesar Cimandiri yang menyebabkan gempa di Cianjur terbagi menjadi lima segmen, yaitu:
Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik
- Citarik-Cadasmalang.Ciceureum-Cirampo
- Cirampo-Pangleseran
- Pangleseran-Gandasoli.
Setidaknya, ada tujuh gempa besar dalam abad ini yang diakibatkan sesar Cimandiri.
gempa itu antara lain:
- gempa bumi Pelabuhan Ratu (1900),
- gempa bumi Cibadak (1973),
- gempa bumi Gandasoli (1982),
- gempa bumi Padalarang (1910),
- gempa bumi Tanjungsari (1972),
- gempa bumi Conggeang (1948),
- gempa bumi Sukabumi (2001).
Di Jawa Barat sendiri ada 6 sesar termasuk sesar Cimandiri. Enam Sesar tersebut adalah:
Artikel Terkait
Inilah Penjelasan Ilmiah Penyebab Gempa Banten
Gempa Sumbar Menyebabkan 10 Orang Meninggal, 6 Ribu Warga Mengungsi, Masih Ada yang Belum Ditemukan
Gempa Politik Menjalar Usai Pencalonan Anies Jadi Capres 2024
Korban Tewas Capai 14 Orang Akibat Gempa Cianjur, Ini Deretan Gempa Lainnya
Mengapa Gempa Cianjur Bisa Memakan Korban Ratusan Orang Meninggal?