Setiafakta.com - Pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat sampai sekarang belum ditangkap pelakunya. Polisi berkali-kali menyatakan akan mengumumkan nama tersangka tetapi belum ditemukan juga.
Tapi kali ini, Kapolda Jawa Barat, Irjen Suntana kembali menyatakan akan segera menuntaskan kasus ini sebelum bulan puasa. Artinya setidaknya awal April mestinya tersangka sudah terungkap.
"Ini pun mudah-mudahan menjadi kado bulan Puasa lah, karena sudah mengarah kepada tersangkanya," ucap Suntana, Sabtu 19 Maret 2022.
Baca Juga: Memelihara Ayam Lebih Produktif dengan Teknologi, Inilah Cara Kerjanya
Saat ini kasus sudah memasuki bulan ketujuh dan masih belum terungkap juga siapa tersangka pelaku yang keji ini. Mengapa polisi begitu sulit mengungkapkan kasus ini?
Padahal polisi sudah membuat sketsa tersangka dan menyebarluaskan ke publik. Saksi-saksi juga sudah diperiksa hingga sekitar 100 orang termasuk para pakar berbagai bidang.
Mari kita telusuri kasus ini dari awal.
Hari Rabu 18 Agustus 2021, Yosef pulang ke rumah di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang. Pagi itu dia baru pulang dari luar kota untuk mengambil stick golf. Ada info yang menyebutkan bahwa sehari sebelum kejadian, Yosef berada di kediaman M yang merupakan istri mudanya.
Baca Juga: Leeds Balik Menang 3-2 Setelah Wolves Kehilangan Satu Pemain
Setelah masuk rumah, Yosef tidak menemukan istri dan anaknya. Yosef justru menemukan ceceran darah.
Yosef mengikuti ceceran darah dari kamar hingga ke arah garasi. Yosef menemukan istrinya Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) berada di bagasi mobil Toyota Alphard di garasi. Keduanya sudah meninggal dengan berlumur darah. Yosef lalu melaporkan penemuannya ke petugas keamanan.
Polisi datang untuk meneliti kasus ini. Petugas menemukan papan penggilasan yang disembunyikan di rak barang-barang bekas, pisau, karpet dengan bercak darah, hingga pakaian korban.
Artikel Terkait
Kasus Pembunuhan Subang Polisi Gunakan Anjing Pelacak, Temukan Bukti Kuat?
Terkuak Modus Pembunuhan Ibu dan Anak di Semarang, Sangat Keji